Babi adalah kontainer (tempat penampung) penyakit. Beberapa bibit penyakit yang dibawa babi:
1. Cacing pita Taenia solium
2. Cacing spiral Trichinella spiralis
3. Cacing tambang Ancylostoma duodenale
4. Cacing paru Paragonimus pulmonaris
5. Cacing usus Fasciolopsis buski
6. Cacing Schistosoma japonicum
7. Bakteri Tuberculosis (TBC)
8. Bakteri kolera Salmonella choleraesuis
9. Bakteri Brucellosis suis
10. Virus cacar (Small pox)
11. Virus kudis (Scabies)
Penyakitnya seperti ini:
12. Parasit protozoa Balantidium coli
Daging babi empuk. Meskipun empuk dan terkesan lezat, namun karena banyak me-ngandung lemak, daging babi sulit dicerna. Akibatnya, nutrien (zat gizi) tidak dapat di-manfaatkan tubuh.
Prof. A.V. Nalbandov (Penulis buku: Adap-tif Physiology on Mammals and Birds) me-nyebutkan: kantung urine (vesica urinaria) babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke dalam daging. Akibatnya, daging babi tercemar kotoran yang mestinya dibuang bersama urine.
Lemak punggung (back fat) tebal dan mudah rusak oleh proses ransiditas oksidatif (tengik), tidak layak dikonsumsi manusia.
Babi merupakan carrier virus/penyakit Flu Burung (Avian influenza) dan Flu Babi (Swine Influenza). Di dalam tubuh babi, virus AI (H1N1 dan H2N1) yang semula tidak ganas bermutasi menjadi H1N1/H5N1 yang ganas/mematikan dan menular ke manusia.
DNA babi mirip dengan manusia, sehingga sifat buruk babi dapat menular ke manusia. Beberapa sifat buruk babi:
1. Binatang paling rakus, kotor, dan jorok di kelasnya.
2. Kerakusannya tidak tertandingi hewan lain.
3. Suka memakan bangkai dan kotorannya sendiri.
4. Kotoran manusia pun dimakannya.
5. Sangat suka berada di tempat yang basah dan kotor.
6. Untuk memuaskan sifat rakusnya, bila tidak ada lagi yang dimakan, ia muntahkan isi perutnya, lalu dimakan kembali.
7. Kadang ia mengencingi pakannya terlebih dahulu sebelum dimakan.
Sumber : www.kaskus.us